Bangkitnya Budaya Sunda Lama

by stefanyovita

Reporter : Anastasia Hilda

Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dan memiliki keanekaragaman, mendapat apresiasi yang sangat baik dari negara-negara lain. Namun, kekayaan yang dimilki Indonesia malah kurang diminati oleh masyarakatnya. Infiltrasi budaya menyebabkan budaya Indonesia tercemar, banyak masyarakat Indonesia yang mengikuti gaya hidup masyarakat luar negeri. Kampung Budaya Sindang Barang Puun sebagai contoh revitalisasi budaya Sunda untuk mengetahui dengan jelas upaya pelestarian budaya-budaya yang berasal dari Jawa Barat.

Kampung Sindang Barang di Kabupaten Bogor menjadi satu-satunya kampung budaya di Jawa Barat. Dari sinilah bergulir berbagai upaya merevitalisasi seni dan tradisi Sunda. Sindang Barang terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Jaraknya enam sampai tujuh kilometer dari Kota Bogor, atau enam puluh kilometer dari kota Jakarta. Berada pada ketinggian 350 – 500 meter di atas permukaan laut, sehingga suhu udaranya sejuk menyenangkan. Terdiri dari 14 Rukun Warga dan 54 Rukun Tetangga dengan jumlah penduduknya 12000 jiwa, mata pencaharian sebagian penduduk adalah pengrajin sandal sepatu dan petani.

Di Kampung budaya Sindangbarang terdapat 8 macam kesenian Sunda yang telah direvitalisasi dan  dilestarikan oleh para penduduknya. Disini terdapat pula situs-situs purbakala peninggalan kerajaan Pajajaran berupa Bukit-bukit berundak.Di sindangbarang setiap satu tahun sekali diselenggarkan upacara adat Seren Taun yaitu upacara ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil Panen dan hasil bumi yang diperoleh pada tahun ini dan berharap hasil panen tahun depan akan lebih baik lagi.

Sindangbarang sebagai kampung budaya telah tiga tahun lebih menyatakan eksistensinya dalam melestarikan kebudayaan Sunda, Jawa Barat. Selama itu kampung ini telah menunjukkan kontribusi yang baik dalam rangka pelestarian kebudayaan Sunda di Indonesia. Kampung Sindang Barang Puun yang statusnya merupakan sebuah kampung budaya, maka komunikasi antarbudaya yang terjalin antara masyarakat asli kampung Sindangbarang sangat berbeda dengan kampung adat. Kampung budaya lebih interktif dan terbuka dengan masyarakat luar yang kerap datang sebagai pengunjung wisata, atau ingin mempelajari budaya Jawa Barat.

Editor : Stephanie Yovita

Leave a comment